JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 18 perusahaan beraset skala besar berada dalam antrean (pipeline) akan melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia.
Sebanyak 18 perusahaan itu masuk kategori beraset skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar, merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Sabtu, menjelaskan,
Scara total terdapat 19 perusahaan dalam antrean akan melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.
Lihat Video Lainnya:
AHY Terpilih Menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2025 – 2030, SBY Menjadi Ketua
Pengusaha yang Jual Harga Pangan di Atas HET, Mentan Andi Amran Sulaiman: Akan Ditindak Atau Disegel
Dalam antrean itu, sebanyak 18 perusahaan beraset skala besar dan satu perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar.
Dari sisi sektor, dalam antrean IPO terdapat sebanyak enam perusahaan sektor barang konsumen primer, tiga perusahaan sektor industri, dan tiga perusahaan sektor energi.
Lihat Video Lainnya:
Termasuk Prajogo Pangestu, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Global Ray Dalio
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Semoga Allah Melimpahkan Rahmat-Nya kepada Keluarga Kita
Sebelum Dirawat, Paus Fransiskus Sempat Berselisih dengan Kardinal Soal Defisit Keuangan Vatikan
Kemudian, tiga perusahaan sektor kesehatan, dua perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan sektor keuangan, dan satu perusahaan sektor transportasi & logistik.
Sampai 7 Februari 2025, telah tercatat delapan perusahaan yang melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia, dengan dana dihimpun mencapai Rp3,70 triliun.
Lihat Video Lainnya:
Hallo Media Ajak Wartawan Berjiwa Wirausaha di Kota dan Kabupaten untuk Gabung Menjadi Koresponden
Pemerintah Optimis Ekonomi dan Perdagangan Indonesia akan Terus Tumbuh, Mendag Berikan Alasannya
DBJ Dukung Perusahaan-perusahaan Jepang Kembangkan Bisnis di Indonesia, Kolaborasi dengan INA
Dalam periode sama, telah diterbitkan sebanyak delapan emisi dari tujuh penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun senilai Rp8,6 triliun.
Sampai periode tersebut, terdapat 18 emisi dari 14 penerbit EBUS yang sedang berada dalam antrean (pipeline) untuk menerbitkan emisi EBUS.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Sementara itu, untuk aksi right issue, per 7 Februari 2025, belum terdapat perusahaan tercatat yang melakukan aksi rights issue.
Namun demikian, terdapat sebanyak tujuh perusahaan tercatat dalam antrean akan melangsungkan aksi rights issue di pasar modal Indonesia.
Terdiri dari tiga perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor energi, serta dua perusahaan sektor kesehatan.***
Artikel di atas, sebelumnya telah dipublikasikan media online Harianinvestor.com. Terima kasih
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Tambangpost.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Topiktop.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellobekasi.com dan Surabaya.on24jam.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.