APAKABAR TV – Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi termasuk yang terdampak longsor pada Jumat (1/12/2023) yang lalu.
Untuk menuju ke lokasi, rombongan BNPB harus menggunakan sepeda motor dan dilanjutkan berjalan kaki.
Karena jalan yang dilalui tidak memungkinkan diakses menggunakan mobil.
Lihat Video Lainnya:
Keponakan Yusril Ihza Mahendra Deklarasi, Maju Sebagai Calon Ketua Umum PBB Periode 2025 – 2030
Pada lokasi ini terdapat lima rumah alami kerusakan berat hingga ringan yang membuat penghuninya mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman.
Hingga kini masih terdapat 21 unit rumah warga yang terancam terdampak longsor jika curah hujan tinggi terjadi lagi.
Lihat Video Lainnya:
Pesan Megawati Soekarnoputri ke Ahmad Muzani, Salah Satunya Ucapan Terima Kasih kepada Prabowo
Desa Ujung Tombak Kemandirian Pangan, Bapanas: Ketahanan Pangan Berkelanjutan Lewat Lumbung Pangan
Selain berdampak pada rumah warga, longsor juga sebabkan kerusakan pada areal persawahan seluas satu hektar dan satu unit bak penampungan air.
Salah satu jalan desa amblas kurang lebih 50 meter serta 40 meter saluran air bersih turut terdampak.
Lihat Video Lainnya:
Di Rumahnya Tak Ada Nasi, Siswa SD di Gorontalo Simpan Makanan Gratis untuk Ibu Jadi Viral di Medsos
Presiden Prabowo Subianto akan Hapus Utang Sekitar 1 Juta Pelaku UMKM, Total Sebesar Rp14 Triliun
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M. beserta jajaran, meninjau lokasi terdampak longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (7/12/2023).
Suharyanto saat meninjau berkata, kedatangannya untuk melihat langsung dan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak longsor.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Beberapa waktu lalu di sini terjadi bencana longsor, bersama saya ada Wakil Bupati, Dandim dan Kapolres melihat langsung dampak yang terjadi akibat longsor,” kata Suharyanto.
Mengingat pemerintah daerah setempat sudah menetapkan status darurat, kedatangannya pun tidak hanya dengan tangan kosong.
Dirinya juga turut membawa bantuan dukungan operasional penanganan bencana berupa berupa dana siap pakai sebesar 250 juta rupiah.
Dan dukungan operasional berupa peralatan dan logistik penanganan darurat antara lain tenda pengungsi 3 unit, sembako 200 paket, dan velbed 100 unit.
“Saat darurat ini pemerintah pusat (BNPB) harus hadir berikan bantuan, kami membawa anggaran operasional, membawa logistik peralatan”.
“Paling tidak masyarakat yang terdampak secara langsung bisa segera teratasi. Jika masih diperlukan, silakan ditambah lagi,” lanjutnya.
Setelah meninjau lokasi, Suharyanto mengungkap kondisi lokasi yang secara pandangan mata dapat dibilang lokasi tersebut memungkinkan terjadi longsor kembali di kemudian hari.
“Penghujung tahun 2023 dan awal tahun 2024 bedasarkan prakiraan BMKG curah hujan sangat lebat.
“Kondisi lahan di atas (lokasi terdampak) jika kita pakai mata “telanjang” saja khawatir, jika hujan deras mungkin terjadi lagi,” ungkap Suharyanto.
“Tentu saja kita memerlukan meningkatkan kesiapan dan kesiapasiagaan agar tidak terjadi lagi,” tambahnya.***